Ku rasa ini bukan salahku, semua
terjadi begitu saja. Antara ragu dan yakin selalu membuatku termenung
memikirkannya. Ada yang sudah jelas-jelas ada dihadapanku dengan penuh
keyakinan bahkan mantap (sepertinya), tapi hati yang tak berdosa ini seakan
menolaknya, semua bukan salah nya juga bukan salahku, bukan juga salah
seseorang yang disana.
Ya! Baru dua minggu ini aku dekat
sama seseorang, namanya bang Rian. Usia nya 6 tahun diatasku. Pertemuan kami
terbilang masih baru, tapi sikap dia seolah sudah mengenalku bertahun-tahun. Kelihatannya
dia benar-benar serius denganku, setiap pagi , siang, malem bahkan subuh tak
pernah absen bbm walau sekedar ngucapin “selamat
pagi, met isomak, met sholat maghrib, met rehat dll” bahkan dia juga sudah
mengenalkanku pada keluarganya meski hanya melihat fotoku. Karena sampai saat
ini aku belum mau diajak kerumahnya walau hanya sekedar silaturrahmi . tapi ada yang aneh, kenapa disaat
seperti itu justru hatiku semakin keras menolaknya, seharusnya aku senang
diperhatikan seperti itu. Mungkin itu terlalu lebay (pikirku).
Waktu ke waktu ku coba untuk
terbiasa dengan sikap “lebay” nya meski kadang aku males untuk membalas. Aku
pun mencoba untuk mengenal nya lebih jauh, mulai dari keluarganya, pekerjaan
nya, sikapnya, pokoknya all of about him!
. dan kadang saat jalan, aku mencoba melihat dia lebih dalam lagi, “apakah dia yang akan menjadi imam ku?” dari
sisi apa dia mencintaiku? Dan harus ku lihat dari mana supaya aku bisa
mencintainya?”. Yang jelas , sampai saat ini belum ada dirinya diruang hati
ini.
Aku tidak mengerti, padahal dia
tidak jelek (fisik), tidak pelit, tidak kasar, tidak kurang ajar (tanda kutip),
intinya dia pria yang baik, hampir sempurna. Tapi lagi-lagi yang menjadi
pengahalangnya bukan karena apa-apa melainkan karena HATI ini, aku bisa apa
jika hati ini yang menolaknya.
Aku jadi teringat mantan kekasih,
namanya bang fandi. meski dia banyak kekurangan tapi aku nyaman saat
bersamanya, lucu yang tidak dibuat-buat bahkan saat dia bercerita ,membuatku
betah menatapnya lama-lama dan tidak focus dengan cerita nya. Ahh masih
terkenang jelas wajah manisnya saat bercerita, saat menegurku, saat marah, dan
saat” lainnya. I Miss You Badly L
Memang, sampai sekarang bang
Fandi sudah tidak ada kabarnya, kami juga sudah lama tak ada komunikasi.
Membuatku semakin merindukannya, terlebih lagi jika tak sengaja “playlist”
dikantorku lagu kami berdua yang diputar, lagu-lagu yang sering dia dengarkan,
lagu yang sering dia putar saat bersamaku, lagu yang sering dia nyanyikan
dihadapanku, lagu-lagu yang jadi kesukaan nya. Ahh I wanna say once again that
I Miss Miss Miss You Badly L
# Galau lagi #
Sekarang aku mengerti, ternyata
masih ada seseorang dihati ini yang sulit ku hapus. Aku merindukan nya.
Im So Sorry Rian J